Analisis keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas,
profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek.
Tujuan utama dari
manajemen adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini,
perusahaan harus memanfaatkan keunggulan dari kekuatan perusahaan dan secara
terus menerus memperbaiki kelemahan – kelemahan yang ada. Analisis laporan
keuangan mencakup perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama, evaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang
waktu. Banyak teknik yang dapat digunakan untuk menganalisa laporan keuangan,
namun pembahasan ini dibatasi hanya pada analisa rasio-rasio keuangan.
Analisis keuangan dilakukan oleh seorang
profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan
informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya
disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil
suatu kebijakan perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis ini maka manajemen
dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :
- Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.
- Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi
- Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi
- Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perusahaan.
- Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.
Tujuan analisis keuangan
Analisis keuangan seringkali menilai suatu
usaha berdasarkan :
1. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan suatu
keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang. Profitabilitas perusahaan biasanya dilihat dari laporan laba rugi
perusahaan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja
perusahaan.
2. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban
terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas
3.
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar
dengan kewajiban lancar.
4. Stabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mempertahankan usahanya
dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai
stabilitas perusahaan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance
sheet) perusahaan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan
lainnya.
Metode
Analisis keuangan seringkali menggunakan rasio
keuangan dari tingkat solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha.
- Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun
- Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini adalah merupakan penyebab dari kesalahan analisis keuangan dimana statistik masa lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang.
- Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan dalam industri sejenis.
Laporan keuangan sebuah perusahaan biasanya
terdiri dari beberapa laporan seperti laporan neraca (Balance sheet), laporan
rugi laba (profit and loss), laporan arus kas (cash flow), dsb, ditambah dengan
rincian laporan yang biasanya berjumlah puluhan bahkan ratusan halaman. Cara
mudah mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut apakah dalam kondisi yang
sehat atau tidak tanpa harus membaca keseluruhan laporan keuangan dapat
menggunakan bantuan beberapa ratio keuangan.
Secara umum ratio keuangan dapat di klasifikasi
ke dalam tiga kategori :
1. Liquidity ratio
2. Efficiency ratio
3. Profitability ratio
Dari ketiga kategori diatas, kita akan melihat
lebih jauh mengenai Liquidity ratio.
Liquidity Ratio
Adalah ratio keuangan yang mengambil data dari
laporan neraca (balance sheet) dan bertujuan untuk mengukur apakah sebuah
perusahaan memiliki dana yang cukup cair sehingga dapat membayar
kewajiban/hutang jangka pendek maupun jangka panjang.
Yang termasuk Liquidity ratio diantaranya :
1. Current ratio
Di dapat dengan cara membagi “Total Current
Assets” (Total aset lancar) dengan “Total Current Liabilities” (Total kewajiban
lancar).
Formulanya adalah :
Current ratio = Total Current Assets / Total
Current Liabilities
Semakin besar nilai ratio ini semakin baik
artinya sebab menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki dana yang cukup
untuk melunasi kewajiban/hutangnya.
2. Quick ratio
Di dapat dengan membagi “Total Quick Assets”
dengan “Total Current Liabilities”.
Formulanya adalah :
Quick ratio = Total Quick Assets / Total
Current Liabilities
Quick Assets = Total Current Assets (dikurangi)
persediaan
Dengan mengeluarkan angka persediaan maka akan
diperoleh angka modal kerja yang sesungguhnya, seperti dana kas,
pendapatan/penerimaan, biaya di bayar dimuka yang akan di bandingkan dengan
total kewajiban/hutang jangka pendek perusahaan tersebut. Semakin besar nilai
ratio ini semakin baik artinya sebab menggambarkan bahwa perusahaan tersebut
memiliki dana yang cukup untuk melunasi kewajiban/hutangnya.
3. Debt to Equity ratio
Di dapat dengan membagi “Total Debt” (Total
kewajiban/hutang) dengan “Equity”.
Formulanya adalah :
Total Liabilities / Owners Equity or Net worth
Ratio ini mengukur marjin hutang perusahaan
dibanding dengan modal yang didapat dari saham.
Sumber
repository.widyatama.ac.id
http://forum.detik.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_keuangan