Senin, 10 Maret 2014

Analisis Laporan keuangan


Analisis keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek.
Tujuan utama dari manajemen adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus memanfaatkan keunggulan dari kekuatan perusahaan dan secara terus menerus memperbaiki kelemahan – kelemahan yang ada. Analisis laporan keuangan mencakup perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, evaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu. Banyak teknik yang dapat digunakan untuk menganalisa laporan keuangan, namun pembahasan ini dibatasi hanya pada analisa rasio-rasio keuangan.
Analisis keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :
  • Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.
  • Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi
  • Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi
  • Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perusahaan.
  • Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.

Tujuan analisis keuangan

Analisis keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :
1. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perusahaan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perusahaan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perusahaan.
2. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas
3.      Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
4.   Stabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perusahaan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perusahaan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.

Metode

Analisis keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari tingkat solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha.
  • Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun
  • Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini adalah merupakan penyebab dari kesalahan analisis keuangan dimana statistik masa lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang.
  • Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan dalam industri sejenis.
Laporan keuangan sebuah perusahaan biasanya terdiri dari beberapa laporan seperti laporan neraca (Balance sheet), laporan rugi laba (profit and loss), laporan arus kas (cash flow), dsb, ditambah dengan rincian laporan yang biasanya berjumlah puluhan bahkan ratusan halaman. Cara mudah mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut apakah dalam kondisi yang sehat atau tidak tanpa harus membaca keseluruhan laporan keuangan dapat menggunakan bantuan beberapa ratio keuangan.
Secara umum ratio keuangan dapat di klasifikasi ke dalam tiga kategori :
1.     Liquidity ratio
2.     Efficiency ratio
3.     Profitability ratio
Dari ketiga kategori diatas, kita akan melihat lebih jauh mengenai Liquidity ratio.
Liquidity Ratio
Adalah ratio keuangan yang mengambil data dari laporan neraca (balance sheet) dan bertujuan untuk mengukur apakah sebuah perusahaan memiliki dana yang cukup cair sehingga dapat membayar kewajiban/hutang jangka pendek maupun jangka panjang.
Yang termasuk Liquidity ratio diantaranya :
1.   Current ratio
Di dapat dengan cara membagi “Total Current Assets” (Total aset lancar) dengan “Total Current Liabilities” (Total kewajiban lancar).
Formulanya adalah :
Current ratio = Total Current Assets / Total Current Liabilities
Semakin besar nilai ratio ini semakin baik artinya sebab menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki dana yang cukup untuk melunasi kewajiban/hutangnya.
2.   Quick ratio
Di dapat dengan membagi “Total Quick Assets” dengan “Total Current Liabilities”.
Formulanya adalah :
Quick ratio = Total Quick Assets / Total Current Liabilities
Quick Assets = Total Current Assets (dikurangi) persediaan
Dengan mengeluarkan angka persediaan maka akan diperoleh angka modal kerja yang sesungguhnya, seperti dana kas, pendapatan/penerimaan, biaya di bayar dimuka yang akan di bandingkan dengan total kewajiban/hutang jangka pendek perusahaan tersebut. Semakin besar nilai ratio ini semakin baik artinya sebab menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki dana yang cukup untuk melunasi kewajiban/hutangnya.
3.   Debt to Equity ratio
Di dapat dengan membagi “Total Debt” (Total kewajiban/hutang) dengan “Equity”.
Formulanya adalah :
Total Liabilities / Owners Equity or Net worth
Ratio ini mengukur marjin hutang perusahaan dibanding dengan modal yang didapat dari saham.


Sumber
repository.widyatama.ac.id
http://forum.detik.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_keuangan