DEFINISI
Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia (Depdikbud 1988) memiliki dua pengertian, yaitu
:
·
Ilmu
diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerapkan
gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) tersebut, seperti ilmu hukum,
ilmu pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.
·
Ilmu
diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian, tentang soal duniawi, akhirat,
lahir, bathin, dan sebagainya, seperti ilmu akhirat, ilmu akhlak, ilmu
bathin, ilmu sihir, dan sebagainya.
Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan :
Pengertian
ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala.
Ilmu (atau ilmu
pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang
pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu
bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha
berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan
adalah produk dari epistemologi.
Menurut
Aristoteles ilmu diklarifikasikan berdasarkan tujuan dan objeknya.
Berdasarkan
tujuan ilmu dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar yaitu :
Ilmu–ilmu
teoritis yang penyelidikannya bertujuan memperoleh pengetahuan tentang
kenyataan.
Ilmu–ilmu
praktis atau produktif yang penyelidikannya bertujuan menjelaskan perbuatan
yang berdasarkan pada pengetahuan.
Syarat-syarat ilmu
Berbeda
dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab
sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu.
Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu
alam yang telah ada lebih dahulu.
- Objektif.
Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah
yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya
dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji
keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni
persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif;
bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang
penelitian.
- Metodis
adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan
terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada
cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari
bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis
berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode
ilmiah.
- Sistematis
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu
harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut
objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian
sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
- Universal
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat
umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º.
Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan
ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya
berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia.
Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial,
harus tersedia konteks dan tertentu pula.
SIFAT-SIFAT ILMU
1. Berdiri secara satu kesatuan.
2.Tersusun
secara sistematis.
3.Ada
dasar pembenarannya (ada penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan
disertai
sebab-sebabnya yang meliputi fakta dan data)
4. Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut hasil
pengkajian atau riset.
5.Communicable,
ilmu dapat di transfer kepada orang lain sehingga dapat di mengerti
dan dapatdipahami maknanya.
6.Universal,
ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku dimana saja dan
kapan
saja di seluruh alam semesta ini.
7.Berkembang,
ilmu sebaiknya mampu mendorong pengetahuan-pengetahuan dan
penemuan-penemuan baru.sehingga manusia mampu menciptakan
pemikiran-pemikiran yang ebih berkembang dari sebeumnya.
·Ilmu kerohanian, ilmu yang mempelajari
hal-hal yang bersifat spiritual.
·Ilmu matematika, ilmu yang mempelajari
tentang hitungan, bilangan, himpunan, logaritma, aritmatika, dan lain-lain
·Ilmu pengetahuan alam, ilmu yang
mempelajari tentang alam,yaitu makhluk hidup ( hayati ) dan fisika (bukan
hayati).
·Ilmu behaviour, ilmu tentang perilaku
hewan (animal behaviour) dan perilaku manusia (human behaviour). Human
behaviour sering dikenal dengan ilmu sosial
·Ilmu bahasa, ilmu yang mempelajari alat
komunikasi agar memudahkan berinteraksi
Sebenarnya
ilmu rohaniah itu adalah ilmu tasawuf atau dikatakan juga sebagai ilmu hakikat
atau ilmu batin. Mengapa ilmu ini dikatakan ilmu rohani? Ini kerana
perbahasannya adalah mengenai roh.
Mengapa
pula ia juga dikatakan ilmu tasawuf? Jika kita lihat perbincangan para ulama
termasuk ulama moden, perkataan tasawuf itu diambil daripada bermacam-macam
perkataan. Tetapi di sini saya hanya memilih salah satu daripadanya iaitu dari
perkataan syifak’( bermakna bersih atau murni. Tegasnya), ilmu tasawuf
itu adalah ilmu bagaimana hendak membersihkan atau memurnikan roh (hati) atau
nafsu. Agar dari dorongan hati yang bersih itu dapat membersihkan pula anggota
lahir daripada melakukan kemungkaran dan kesalahan.
Oleh
itu, ilmu tasawuf itu adalah ilmu mengenai cara-cara membersihkan lahir dan
batin daripada dosa dan kesalahan. Bahkan kesalahan lahir ini berpunca dari
kesalahan batin. Dosa lahir ini berlaku setelah berlakunya dosa batin. Maka
sebab itulah ia dikatakan ilmu tasawuf.
Kenapa
pula ilmu ini juga dikatakan ilmu batin? Ini kerana roh atau hati memang tidak
dapat dilihat oleh mata kepala. Ia adalah makhluk yang tersembunyi. Maka ilmu
ini dinamakan ilmu batin kerana ia membahaskan tentang hati dan sifat-sifatnya
yang memang tidak dapat dilihat dengan mata lahir tapi dapat dilihat oleh mata
batin.
Mengikut
pandangan umum masyarakat sekarang, bila disebut ilmu batin, mereka menganggap
itu adalah ilmu pengasih atau ilmu kebal. Orang yang belajar ilmu batin
bermakna dia belajar ilmu kebal atau belajar ilmu pengasih. Sebenarnya orang
itu belajar ilmu kebudayaan Melayu, yang mana ilmu itu ada dicampur dengan
ayat-ayat Al Quran. Kebal juga adalah satu juzuk daripada kebudayaan orang
Melayu yang sudah disandarkan dengan Islam. Kalau kita hendak mempelajarinya
tidak salah jika tidak ada unsur-unsur syirik. Tetapi itu bukan ilmu tasawuf
atau ilmu kerohanian seperti apa yang kita bahaskan di sini.
Adakalanya
ilmu tasawuf dipanggil juga ilmu hakikat. Ini kerana hakikat manusia itu yang
sebenarnya adalah rohnya. Yang menjadikan manusia itu hidup dan yang berfungsi
adalah rohnya. Yang menjadikan mereka mukalaf disebabkan adanya roh. Yang
merasa senang dan susah adalah rohnya. Yang akan ditanya di Akhirat adalah
rohnya. Hati atau roh itu tidak mati sewaktu jasad manusia mati. Cuma ia
berpindah ke alam Barzakh dan terus ke Akhirat.
ILMU
MATEMATIKA
Matematika
(pengertian Matematika)
Matematika
(dari bahasa Yunani: MATHEMATICA secara umum ditegaskan sebagai
penelitian pola dari struktur, perubahan, dan ruang; tak lebih resmi, seorang
mungkin mengatakan adalah penelitian bilangan dan angka'. Dalam pandangan
formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur
abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi matematika; pandangan lain tergambar
dalam filosofi matematika.
Struktur
spesifik yang diselidiki oleh matematikus sering mempunyai berasal dari ilmu
pengetahuan alam, sangat umum di fisika, tetapi mathematikus juga menegaskan
dan menyelidiki struktur untuk sebab hanya dalam saja sampai ilmu pasti, karena
struktur mungkin menyediakan, untuk kejadian, generalisasi pemersatu bagi
beberapa sub-bidang, atau alat membantu untuk perhitungan biasa. Akhirnya,
banyak matematikus belajar bidang dilakukan mereka untuk sebab yang hanya
estetis saja, melihat ilmu pasti sebagai bentuk seni daripada sebagai ilmu
praktis atau terapan.
Cakupan
pengkajian yang disebut sebagai sejarah matematika adalah terutama berupa
penyelidikan terhadap asal muasal temuan baru di dalam matematika, di dalam
ruang lingkup yang lebih sempit berupa penyelidikan terhadap metode dan notasi
matematika baku di masa silam.
Sebelum
zaman modern dan pengetahuan yang tersebar global, contoh-contoh tertulis dari
pembangunan matematika yang baru telah mencapai kemilaunya hanya di beberapa
tempat. Tulisan matematika terkuno yang pernah ditemukan adalah Plimpton 322
(Matematika Babilonia yang berangka tahun 1900 SM), Lembaran Matematika Moskow (Matematika
Mesir yang berangka tahun 1850 SM), Lembaran Matematika Rhind (Matematika Mesir
yang berangka tahun 1650 SM), dan Shulba Sutra (Matematika India yang berangka
tahun 800 SM).
Semua
tulisan yang bersangkutan memusatkan perhatian kepada apa yang biasa dikenal
sebagai Teorema Pythagoras, yang kelihatannya sebagai hasil pembangunan
matematika yang paling kuno dan tersebar luas setelah aritmetika dasar dan
geometri.
Ikhtisar
Kata
"matematika" berasal dari kata (mathema) dalam bahasa Yunani
yang diartikan sebagai "sains, ilmu pengetahuan, atau belajar" juga (mathematikos)
yang diartikan sebagai "suka belajar".
Disiplin
utama dalam matematika didasarkan pada kebutuhan perhitungan dalam perdagangan,
pengukuran tanah dan memprediksi peristiwa dalam astronomi. Ketiga kebutuhan
ini secara umum berkaitan dengan ketiga pembagian umum bidang matematika: studi
tentang struktur, ruang dan perubahan.
Pelajaran
tentang struktur dimulai dengan bilangan, pertama dan yang sangat umum adalah
bilangan natural dan bilangan bulat dan operasi arimetikanya, yang semuanya itu
dijabarkan dalam aljabar dasar. Sifat bilangan bulat yang lebih mendalam
dipelajari dalam teori bilangan.
Investigasi
metode-metode untuk memecahkan persamaan matematika dipelajari dalam aljabar
abstrak, yang antara lain, mempelajari tentang ring dan field, struktur yang
menggeneralisasi sifat-sifat yang umumnya dimiliki bilangan. Konsep vektor,
digeneralisasi menjadi vektor ruang dipelajari dalam aljabar linier, yang
termasuk dalam dua cabang: struktur dan ruang.
Ilmu
tentang ruang berawal dari geometri, yaitu geometri Euclid dan trigonometri
dari ruang tiga dimensi (yang juga dapat diterapkan ke dimensi lainnya),
kemudian belakangan juga digeneralisasi ke geometri Non-euclid yang memainkan
peran sentral dalam teori relativitas umum. Beberapa permasalahan rumit tentang
konstruksi kompas dan penggaris akhirnya diselesaikan dalam teori Galois.
Bidang
ilmu modern tentang geometri diferensial dan geometri aljabar
menggeneralisasikan geometri ke beberapa arah:: geometri diferensial menekankan
pada konsep fungsi, buntelan, derivatif, smoothness dan arah, sementara dalam
geometri aljabar, objek-objek geometris digambarkan dalam bentuk sekumpulan
persamaan polinomial. Teori grup mempelajari konsep simetri secara abstrak dan
menyediakan kaitan antara studi ruang dan struktur. Topologi menghubungkan
studi ruang dengan studi perubahan dengan berfokus pada konsep kontinuitas.
Mengerti
dan mendeskripsikan perubahan pada kuantitas yang dapat dihitung adalah suatu
yang biasa dalam ilmu pengetahuan alam, dan kalkulus dibangun sebagai alat
untuk tujauan tersebut. Konsep utama yang digunakan untuk menjelaskan perubahan
variabel adalah fungsi. Banyak permasalahan yang berujung secara alamiah kepada
hubungan antara kuantitas dan laju perubahannya, dan metoda untuk memecahkan
masalah ini adalah topik dari persamaan differensial.
Untuk
merepresentasikan kuantitas yang kontinu digunakanlah bilangan riil, dan studi
mendetail dari sifat-sifatnya dan sifat fungsi nilai riil dikenal sebagai
analisis riil. Untuk beberapa alasan, amat tepat untuk menyamaratakan bilangan
kompleks yang dipelajari dalam analisis kompleks. Analisis fungsional
memfokuskan perhatian pada (secara khas dimensi tak terbatas) ruang fungsi,
meletakkan dasar untuk mekanika kuantum di antara banyak hal lainnya.
Banyak
fenomena di alam bisa dideskripsikan dengan sistem dinamis dan teori chaos
menghadapi fakta yang banyak dari sistem-sistem itu belum memperlihatkan jalan
ketentuan yang tak dapat diperkirakan.
Agar
menjelaskan dan menyelidiki dasar matematika, bidang teori pasti, logika
matematika dan teori model dikembangkan.
Saat
pertama kali komputer disusun, beberapa konsep teori yang penting dibentuk oleh
matematikawan, menimbulkan bidang teori komputabilitas, teori kompleksitas
komputasional, teori informasi dan teori informasi algoritma. Kini banyak
pertanyaan-pertanyaan itu diselidiki dalam ilmu komputer teoritis. Matematika
diskret ialah nama umum untuk bidang-bidang penggunaan matematika dalam ilmu
komputer.
Bidang-bidang
penting dalam matematika terapan ialah statistik, yang menggunakan teori
probabilitas sebagai alat dan memberikan deskripsi itu, analisis dan perkiraan
fenomena dan digunakan dalam seluruh ilmu. Analisis bilangan menyelidiki teori
yang secara tepat guna memecahkan bermacam masalah matematika secara bilangan
pada komputer dan mengambil kekeliruan menyeluruh ke dalam laporan.
Ilmu
Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari gejalaaaaaa-gejala alam yang
dapat dirumuskan kebenarannya secara empiris.Para ilmuan, termasuk Sir Isaac
Newton, melakukan eksperimen atau penyelidikan terhadap gejala alam. Kemudian,
para ilmuan tersebut merumuskan temuan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Ilmu
Pengetahuan Alam berbeda dengan Filsafat Alam. Dalam ilmu pengetahuan alam,
segala hal sudah dapat dirumuskan dengan jelas, dengan teori-teori yang didapat
dari percobaan empiris dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Sementara
itu, filsafat alam masih berkutat dengan dugaan-dugaan masuk akal yang belum
jelas ( belum dapat dibuktikan secara empiris ).
ILMU SOSIAL ( Behaviour )
Ilmu
sosial (social
science) atau ilmu pengetahuan sosial adalah sekelompok disiplin
akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan
lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena
menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda
kuantitatif dan kualitatif.
Ilmu
sosial, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif,
inter-subjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang
ilmiah bila dibanding dengan ilmu alam. Namun sekarang, beberapa bagian dari
ilmu sosial telah banyak menggunakan metoda kuantitatif.
Demikian
pula, pendekatan interdisiplin dan lintas-disiplin dalam penelitian sosial
terhadap perilaku manusia serta faktor sosial dan lingkungan yang
mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa
aspek dalam metodologi ilmu sosial. Penggunaan metoda kuantitatif dan
kualitatif telah makin banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan
manusia serta implikasi dan konsekuensinya.
Pengertian bahasa secara umum dapat difenisikan sebagai lambang.
Pengertian lain dari bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang
yang dihasilkan oleh alat ucap pada manusia.
Perlu
kita ketahui bahwa bahasa terdiri dari kata-kata atau kumpulan kata.
Masing-masing mempunyai makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai
lambang dengan objek atau konsep yang diwakili Kumpulan kata atau kosa kata itu
oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad, disertai
dengan penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau
leksikon.
Pada
waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis
tidak tersusun begitu saja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk
mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kita harus memilih kata-kata yang
tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkat
aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman
berbahasa inilah yang disebut Tata bahasa.
Untuk selanjutnya yang berhubungan dengan tata bahasa akan dibahas lebih detail lagi yaitu tentang fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan etimologi. Pengertian dari Fonologi ialah bagian tata bahasa yang membahas atau mempelajari bunyi bahasa. Morfologi mempelajari proses pembentukan kata secara gramatikal beserta unsur-unsur dan bentuk-bentuk kata. Sintaksis membicarakan komponen-komponen kalimat dan proses pembentukannya. Bidang ilmu bahasa yang secara khusus menganalisis arti atau makna kata ialah semantik, sedang yang membahas asal-usul bentuk kata adalah etimologi.
Itulah
sedikit penjelasan mengenai pengertian bahasa, semoga bisa bermanfaat untuk
menambah wawasan kamu tentang bahasa
SUMBER
- http://www.slideshare.net/herdisaksul/apa-itu-ilmu
- http://kawansejati.ee.itb.ac.id
- http://www.anneahira.com/ilmu/index.html
- http://afifkrenz.blogspot.com
- http://pengertian.baru2.net
- http://ridwanaz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar